Buya, apakah orang yang sudah meninggal dunia dapat melihat perbuatan manusia yang masih hidup?
Jawab
Hadits
yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari Abu Hurairah ra., sebagai
berikut
إنَّ أعْمَالَـكُمْ تُعْرَضُ عَلََى اَقربَائِكُمْ مِنْ مَوْتَاكـُمْ فَإنْ
رَأوْا خَيْرًا فَرِحُوا بِهِ, وَإذَا رَأوا شَرًّا كَرِهُوْا (رواه ابن جرير
“Sesungguhnya
perbuatanmu akan dihadapkan pada kaum kerabatmu yang telah meninggal. Jika
dilihatnya baik, maka mereka akan gembira, dan jika dilihatnya jelek, mereka
akan kecewa”. (Riwayat Ibnu Jarir dari Abu Hurairah)
Ibnu Katsir juga menerangkan bahwa amal perbuatan orang-orang yang masih hidup
diperlihatkan kepada sanak-keluarga dan kaum kerabat yang telah wafat, dialam
barzakh. Kemudian ia mengetengahkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud
At-Thayalaisi, berasal dari Jabir ra. yang menuturkan, bahwasanya Rasulallah
saw. telah menegaskan: Amal perbuatan kalian akan diperlihatkan kepada
sanak-keluarga dan kaum kerabat (yang telah wafat). Jika amal kalian itu baik
mereka menyambutnya dengan gembira jika sebaliknya mereka berdo’a;
‘Ya Allah berilah mereka ilham agar berbuat baik dan ta’at kepada-Mu’ “.
Selanjutnya Ibnu Katsir mengetengahkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
berasal dari Anas bin Malik ra. yang menuturkan bahwa Rasulallah
saw. bersabda
إِنَّ أعْمَالَـكُمْ تُعْرَضُ عَلََى اَقارِبكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنَ
اللأمْوَاتِ فَإنْ كَاَن خَيْرًا إسْتَبـْشِرُوْا بِهِ,
وَإنْ كَانَ غَيْرَذَالِكَ قَالُوْا: اللَّـهُمَّ لاَ تَمُتْهُمْ حَتىَّ
تُهْدِيْـهِمْ كَمَا هَدَيْتَنَا. (رواه احمد و الترميذي)
“Sesungguhnya amal
perbuatanmu akan dihadapkan kepada kaum kerabat dan keluargamu yang telah
meninggal. Jika baik, mereka akan gembira karenanya, dan jika tidak mereka akan
memohon: ‘Ya Allah, janganlah mereka diwafatkan sebelum mereka Engkau tunjuki,
sebagaimana Engkau telah menunjuki kami’“.(Riwayat Ahmad dan Turmudzi dari
Anas)
BUYA MUDO RASIDIN
Anda Bertanya, Buya Menjawab
Religius, Cultural, dan Rasional
- Adat
- Hukum Islam
- Khutbah
- Masail Fiqhiyah
-
Doa dan Zikir
- Doa Pagi Sore
- Doa Setelah Shalat Witir
- Doa Qunut
- Doa Nabi Nuh
- Doa Setelah Shalat Dhuha
- Doa Mohon Ketenangan Qalbu 2
- Sayyidul Istighfar
- Doa Mohon Cahaya Batiniyah 3
- Wirid Setelah Shalat
- Zikir Harian Imam a-Ghazali
- Doa setelah tahiyat sebelum salam
- Doa Waktu Sujud dalam Shalat
- Istighasah
- Sub Halaman 3
- Sub Halaman 3
- Makalah
- Ceramah ▼
Kamis, 27 Maret 2014
Hukum berdoa bagi orang yang sudah meniggal dunia
Buya, apa doa orang hidup bisabermanfaat bagi orang yang telah meninggal dunia? bukankah orang yang telah minggal dunia itu amal perbuatanya telah putus.
Jawab
Doa adalah ibadah. kalau doa bagi orang yang meninggal dunia pernal dilakukan Rasulullah SAW, tentu kita sunat mengikuti Rasulullah SAW.
Jawab
Doa adalah ibadah. kalau doa bagi orang yang meninggal dunia pernal dilakukan Rasulullah SAW, tentu kita sunat mengikuti Rasulullah SAW.
“Dan orang-orang (Islam) yang datang kemudian daripada
mereka (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan Kami! Ampunkanlah dosa kami
dan dosa saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman, dan janganlah
Engkau jadikan dalam hati perasaan hasad dengki dan dendam terhadap orang-orang
yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Amat Melimpah Belas kasihan
dan RahmatMu"”. (al-Haysr: 10)
Dari Ustman bin ‘Affan ra berkata:` Adalah Nabi SAW
apabila selesai menguburkan mayyit beliau beridiri lalu bersabda:` mohonkan
ampun untuk saudaramu dan mintalah keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia
sedang ditanya` (HR Abu Dawud)
`Bagaimana pendapatmu kalau saya memohonkan ampun untuk
ahli kubur? Rasul SAW menjawab, `Ucapkan: (salam sejahtera semoga dilimpahkan
kepada ahli kubur baik mu’min maupun muslim dan semoga Allah memberikan rahmat
kepada generasi pendahulu dan generasi mendatang dan sesungguhnya -insya Allah-
kami pasti menyusul) (HR Muslim)
“Rasulullah s.a.w. masuk kepada jenazah Abu Salamah (pada
hari kematiannya) dan sesungguhnya matanya terbuka, lalu baginda memejamkannya
(yakni baginda menutup kelopak matanya dengan tangan baginda). Kemudian Nabi
bersabda: “Sesungguhnya ruh ketika dicabut, diperhatikan oleh mata (yakni
ketika ruh ditarik keluar dari badan, mata melihat ke mana ruh pergi)”. Lalu
beberapa orang dari keluarganya berpekikan. Maka Nabi bersabda: “Janganlah kamu
menyeru kepada mayat-mayat kamu melainkan dengan suatu kebaikan kerana
sesungguhnya para malaikat mengaminkan apa yang kamu ucapkan”. Kemudian Nabi s.a.w.
berdoa:
اللَّهمَّ اغْفِرْ لأَبِي سَلَمَةَ، وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ، وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
اللَّهمَّ اغْفِرْ لأَبِي سَلَمَةَ، وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ، وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
“Ya Allah! Berilah keampunan kepada
Abi Salamah. Angkatlah darjatnya di kalangan orang-orang yang diberi petunjuk.
Jadilah penggantinya bagi anak-anaknya yang masih tinggal. Kurniakanlah
keampunan untuk kami dan untuknya, wahai Tuhan sekelian alam. Lapangkanlah
untuknya di dalam kuburnya dan terangilah untuknya di dalam kuburnya”.
(Riwayat Imam Muslim)
Hadis di atas menjadi dalil bahawa doa orang hidup akan memberi manfaat kepada si mati sekalipun doa itu bukan datang dari anaknya.
(Riwayat Imam Muslim)
Hadis di atas menjadi dalil bahawa doa orang hidup akan memberi manfaat kepada si mati sekalipun doa itu bukan datang dari anaknya.
Hukum membaca yasin pada orang akan meninggal dunia dan atas kuburan
Maaf, Buya. Apa ada dalil baca Yasin pada orang yang maninggal dunia dam di atas kuburan? makasih buya, karena ini sudah menjadi tradisi di kampung kami.
Jawab
Jawab
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ حَدَّثَنِي أَبِي ثَنَا أَبُوْ الْمُغِيْرَةِ
ثَنَا صَفْوَانُ حَدَّثَنِي الْمَشِيْخَةُ اَنَّهُمْ حَضَرُوْا غُضَيْفَ بْنَ
الْحَرْثِ الثَّمَالِيَ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ
يَقْرَأُ يس قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السُّكُوْنِي فَلَمَا بَلَغَ
أَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ قَالَ فَكَانَ الْمَشِيْخَةُ يَقُوْلُوْنَ إِذَا
قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا قَالَ صَفْوَانُ وَقَرَأَهَا
عِيْسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ بْنِ مَعْبَدٍ (مسند
أحمد بن حنبل 17010)
"Para guru bercerita bahwa
mereka mendatangi Ghudlaif bin Hars al-Tsamali ketika penyakitnya sangat parah.
Shafwan berkata: Adakah diantara anda sekalian yang mau membacakan Yasin?
Shaleh bin Syuraih al-Sukuni yang membaca Yasin. Setelah ia membaca 40 dari
Surat Yasin, Ghudlaif meninggal. Maka para guru berkata: Jika Yasin dibacakan
di dekat mayit maka ia akan diringankan (keluarnya ruh) dengan Surat Yasin
tersebut. (Begitu pula) Isa bin Mu'tamir membacakan Yasin di dekat Ibnu
Ma'bad" (Musnad Ahmad No 17010)
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ الله عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ
الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : مَا مِنْ مَيِّتٍ يَمُوتُ فَيُقْرَأُ عِنْدَهُ
يس إِلاَّ هَوَّنَ الله عَلَيْهِ.
Artinya:”Dari Abi Darda semoga Allah memberikan keridhaan
kepadanya ia berkata: bersabda Rasulullah: Tidaklah orang yang akan meninggal
yang dibacakan surat Yasin, melainkan Allah akan berikan kemudahan dari
sakaratul maut.”[Riwayat
Imam al-Dailamiy dalam Musnad al-Firdaus hadis no: 6099.
وَيُرْوَى عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ أَمَرَ أَنْ يُقْرَأَ عِنْدَ قَبْرِهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ
وَقَدْ رُوِىَ إِبَاحَةُ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ عِنْدَ الْقَبْرِ عَنِ الْعَلاَّءِ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَذَكَرَ النَّسَائِي وَغَيْرُهُ مِنْ حَدِيْثِ مَعْقِلٍ
بْنِ يَسَارٍ الْمَدَنِي عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
قَالَ اِقْرَأُوْا يس عِنْدَ مَوْتَاكُمْ وَهَذَا يَحْتَمِلُ أَنْ تَكُوْنَ
الْقِرَاءَةُ عِنْدَ الْمَيِّتِ فِي حَالِ مَوْتِهِ وَيَحْتَمِلُ أَنْ تَكُوْنَ
عِنْدَ قَبْرِهِ (التذكرة للقرطبي 1 / 84)
"Diriwayatkan dari Abdullah bin
Umar bahwa ia memerintahkan agar dibacakan surat al-Baqarah di kuburannya.
Diperbolehkannya membaca al-Quran di kuburan diriwayatkan dari 'Ala' bin
Abdurrahman. Al-Nasai dan yang lain menyebutkan hadis dari Ma'qil bin Yasar
al-Madani dari Nabi Saw, bahwa beliau bersabda: Bacalah Yasin di dekat
orang-orang yang meninggal. Hadis ini bisa jadi dibacakan di dekat orang yang
akan meninggal dan yang dimaksud adalah membacanya di kuburnya" (Tadzkirat
al-Qurthubi I/84)
Dari Anas
bin Malik Radhiyallahu 'Anhu secara marfu',
من دخل المقابر، فقرأ سورة يس خفف عنهم يومئذ، وكان له بعدد من فيها
حسنات
"Siapa yang masuk ke pemakaman, lalu ia membaca
surat Yasin niscaya diringankan siksa mereka (ahli kubur) pada hri itu, dan
baginya kebaikan-kebaikan sebanyak orang yang di dalamnya.
Hukum Bersedekah bagi orang yang Meninggal Dunia
Buya, apa hukumnya bersedekah bagi mayat?
Jawab
Hadits
dari Abu Hurairah :
عَنْ أبِيْ هُرَيْرَة(ر) أنَّ رَ جُلاً قَالَ لِلنَّبِي.صَ. : أنَّ
أبِي مَاتَ وَتَرَكَ مَالاً وَلَمْ يُوْصى فَهَلْ يكفرعَنْهُ أنْ أتَصَدَّقَ
عَنْهُ ؟ قَال َنَعَمْ
“Bahwa seorang laki-laki bertanya
kepada Rasulallah saw.: ‘Ayah saya meninggal dunia, dan ada meninggalkan
harta serta tidak memberi wasiat. Apakah dapat menghapus dosanya bila saya
sedekahkan ?’ Nabi saw. menjawab : Dapat!” (HR Ahmad, Muslim dan lain-lain)
Hadits
dari Aisyah r.a.berkata:
عَنِ عَائَشَة رَضِيَ الله عَنْهَا أنَّ رَجُلاً أتَى النَّبِى.صَ.
وَقَالَ: إنَّ أمِّى افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَم تُو ص
وَأظُنُّهَا لَو
تَكَلَّمت تَصَدَّقَتْ اَفَلهَا اَجْر إنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا ؟ قَالَ :
نَعَمْ
‘Seorang lelaki
datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ibuku telah mati mendadak, dan tidak
berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara, pasti akan bersedekah,
apakah ada pahala baginya jika Aku bersedekah untuknya? Jawab Nabi saw: Ya.’ (HR.Bukhori, Muslim dan Nasa’i)
Hadits dari Sa’ad ibnu Ubadah ra. bahwa ia pernah berkata
: “Wahai Rasulallah, sesungguhnya Ummu Sa’ad telah meninggal dunia, kiranya
sedekah apa yang lebih utama untuknya?” Sabda beliau saw.: ‘Air ‘. Maka Sa’ad menggali
sebuah sumur, kemudian ia berkata: “Sumur ini aku sedekahkan untuk Ummu
Sa’ad”. (HR
Abu Dawud, Ahmad dan Nasa’i)
Dari
Ibnu Abbas (rah). dia berkata :
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: تُوُفِّيَتْ أمُّ
سَعْدِ ابْنِ عُبَدََةَ وَهُوَغَائِبُ
عَنْهَا
فـَقَالَ يَا رَشُول
الله إنَّ أمِّى تُوُفِّيَتْ وَاَنَاغَائِبٌ عَنْهَا أيَنفَعُهَا شَيْئٌ إنْ
تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنـْهَا؟
قـَالَ نَعَمْ,
قَالَ فَإنِّي أشْهِدُكَ أنْ حَائِطي المِخْرَافُ صَدَقَةٌ
عَنْهَا.
“Ibu Saad bin Ubadah meninggal dunia
disaat dia (Saad bin Ubadah) sedang tidak ada ditempat. Maka berkatalah ia : ‘Wahai Rasulallah!
Sesungguhnya ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah
ada sesuatu yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan ? Nabi menjawab; Ya !
Berkata Sa’ad bin Ubadah : Saya persaksikan kepadamu (wahai Rasulallah) bahwa
kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah untuknya’.” (HR
Bukhori, Turmudzi dan Nasa’i)
Hadits-hadits dan wejangan para ulama yang tercantum
dalam buku ini jelas menunjukkan bahwa amalan-amalan sedekah orang yang
masih hidup dan diniatkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat akan dapat
membawa manfaat dan sampai pahalanya baginya.
Langganan:
Postingan (Atom)