BUYA MUDO RASIDIN

Anda Bertanya, Buya Menjawab

Religius, Cultural, dan Rasional

Senin, 25 Juli 2016

Perbuatan halal yang dibenci Allah

(ابغض الحلا ل الئ الله الطلا ق. (رواه ابوداود في ســننـه

“ab’khadhal halali illallahithalaqu”
terjemah : Perkara halal yang paling di benci oleh Allah adalah perkara tallak. (Riwayat abu daud, didalam kitab sunnah-Nya)
penjelasan singkat : pada dasarnya talak itu dihalalkan menurut dalil Al-Qur’an dan sunnah nabi Muhammad saw, akan tetapi talak dibenci oleh Allah. dalam masalah ini bukan talaknya yang dibenci, melainkan penyebab-penyebab yang menjurus kearah talak, seperti hubungan suami istri yang buruk, banyaknya persengketaan dan perselisihan yang terjadi diantara keduanya. Nabi sendiri pernah mentalak Sit Hafshah r.a kemudian merujuknya.  Dalam hadits lain disebutkan bahwa Allah belum pernah menghalalkan sesuatu yang lebih Ia benci daripada talak.

Minggu, 28 Februari 2016

Istighasah


(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut". (al-Anfal ayat 9)




Kamis, 27 Maret 2014

Orang yang Meninggal dunia Melihat Perbuatan orang yang hidup.

Buya, apakah orang yang sudah meninggal dunia dapat melihat perbuatan manusia yang masih hidup?

Jawab

Hadits yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari Abu Hurairah ra., sebagai berikut                                   
إنَّ أعْمَالَـكُمْ تُعْرَضُ عَلََى اَقربَائِكُمْ مِنْ مَوْتَاكـُمْ فَإنْ رَأوْا خَيْرًا فَرِحُوا بِهِ, وَإذَا رَأوا شَرًّا كَرِهُوْا (رواه ابن جرير

Sesungguhnya perbuatanmu akan dihadapkan pada kaum kerabatmu yang telah meninggal. Jika dilihatnya baik, maka mereka akan gembira, dan jika dilihatnya jelek, mereka akan kecewa”.  (Riwayat Ibnu Jarir dari Abu Hurairah)
Ibnu Katsir juga menerangkan bahwa amal perbuatan orang-orang yang masih hidup diperlihatkan kepada sanak-keluarga dan kaum kerabat yang telah wafat, dialam barzakh. Kemudian ia mengetengahkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud At-Thayalaisi, berasal dari Jabir ra. yang menuturkan, bahwasanya Rasulallah saw. telah menegaskan: Amal perbuatan kalian akan diperlihatkan kepada sanak-keluarga dan kaum kerabat (yang telah wafat). Jika amal kalian itu baik mereka menyambutnya dengan gembira jika sebaliknya mereka berdo’a; ‘Ya Allah berilah mereka ilham agar berbuat baik dan ta’at kepada-Mu’ “. Selanjutnya Ibnu Katsir mengetengahkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berasal dari Anas bin Malik ra. yang menuturkan bahwa Rasulallah saw. bersabda
إِنَّ أعْمَالَـكُمْ تُعْرَضُ عَلََى اَقارِبكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنَ اللأمْوَاتِ فَإنْ كَاَن خَيْرًا إسْتَبـْشِرُوْا بِهِ,
 وَإنْ كَانَ غَيْرَذَالِكَ قَالُوْا: اللَّـهُمَّ لاَ تَمُتْهُمْ حَتىَّ تُهْدِيْـهِمْ كَمَا هَدَيْتَنَا. (رواه احمد و الترميذي)
 “
Sesungguhnya amal perbuatanmu akan dihadapkan kepada kaum kerabat dan keluargamu yang telah meninggal. Jika baik, mereka akan gembira karenanya, dan jika tidak mereka akan memohon: ‘Ya Allah, janganlah mereka diwafatkan sebelum mereka Engkau tunjuki, sebagaimana Engkau telah menunjuki kami’“.(Riwayat Ahmad dan Turmudzi dari Anas)

Hukum berdoa bagi orang yang sudah meniggal dunia

Buya, apa doa orang hidup bisabermanfaat bagi orang yang telah meninggal dunia? bukankah orang yang telah minggal dunia itu amal perbuatanya telah putus.

Jawab
Doa adalah ibadah. kalau doa bagi orang yang meninggal dunia pernal dilakukan Rasulullah SAW, tentu kita sunat mengikuti Rasulullah SAW.


“Dan orang-orang (Islam) yang datang kemudian daripada mereka (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan Kami! Ampunkanlah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati perasaan hasad dengki dan dendam terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Amat Melimpah Belas kasihan dan RahmatMu"”. (al-Haysr: 10)
Dari Ustman bin ‘Affan ra berkata:` Adalah Nabi SAW apabila selesai menguburkan mayyit beliau beridiri lalu bersabda:` mohonkan ampun untuk saudaramu dan mintalah keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia sedang ditanya` (HR Abu Dawud)
`Bagaimana pendapatmu kalau saya memohonkan ampun untuk ahli kubur? Rasul SAW menjawab, `Ucapkan: (salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada ahli kubur baik mu’min maupun muslim dan semoga Allah memberikan rahmat kepada generasi pendahulu dan generasi mendatang dan sesungguhnya -insya Allah- kami pasti menyusul) (HR Muslim)
“Rasulullah s.a.w. masuk kepada jenazah Abu Salamah (pada hari kematiannya) dan sesungguhnya matanya terbuka, lalu baginda memejamkannya (yakni baginda menutup kelopak matanya dengan tangan baginda). Kemudian Nabi bersabda: “Sesungguhnya ruh ketika dicabut, diperhatikan oleh mata (yakni ketika ruh ditarik keluar dari badan, mata melihat ke mana ruh pergi)”. Lalu beberapa orang dari keluarganya berpekikan. Maka Nabi bersabda: “Janganlah kamu menyeru kepada mayat-mayat kamu melainkan dengan suatu kebaikan kerana sesungguhnya para malaikat mengaminkan apa yang kamu ucapkan”. Kemudian Nabi s.a.w. berdoa:

اللَّهمَّ اغْفِرْ لأَبِي سَلَمَةَ، وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ، وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Ya Allah! Berilah keampunan kepada Abi Salamah. Angkatlah darjatnya di kalangan orang-orang yang diberi petunjuk. Jadilah penggantinya bagi anak-anaknya yang masih tinggal. Kurniakanlah keampunan untuk kami dan untuknya, wahai Tuhan sekelian alam. Lapangkanlah untuknya di dalam kuburnya dan terangilah untuknya di dalam kuburnya”.
(Riwayat Imam Muslim)

Hadis di atas menjadi dalil bahawa doa orang hidup akan memberi manfaat kepada si mati sekalipun doa itu bukan datang dari anaknya.

Hukum membaca yasin pada orang akan meninggal dunia dan atas kuburan

Maaf, Buya. Apa ada dalil baca Yasin pada orang yang maninggal dunia dam di atas kuburan? makasih buya, karena ini sudah menjadi tradisi di kampung kami.

Jawab


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ حَدَّثَنِي أَبِي ثَنَا أَبُوْ الْمُغِيْرَةِ ثَنَا صَفْوَانُ حَدَّثَنِي الْمَشِيْخَةُ اَنَّهُمْ حَضَرُوْا غُضَيْفَ بْنَ الْحَرْثِ الثَّمَالِيَ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السُّكُوْنِي فَلَمَا بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ قَالَ فَكَانَ الْمَشِيْخَةُ يَقُوْلُوْنَ إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا قَالَ صَفْوَانُ وَقَرَأَهَا عِيْسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ بْنِ مَعْبَدٍ (مسند أحمد بن حنبل 17010)
"Para guru bercerita bahwa mereka mendatangi Ghudlaif bin Hars al-Tsamali ketika penyakitnya sangat parah. Shafwan berkata: Adakah diantara anda sekalian yang mau membacakan Yasin? Shaleh bin Syuraih al-Sukuni yang membaca Yasin. Setelah ia membaca 40 dari Surat Yasin, Ghudlaif meninggal. Maka para guru berkata: Jika Yasin dibacakan di dekat mayit maka ia akan diringankan (keluarnya ruh) dengan Surat Yasin tersebut. (Begitu pula) Isa bin Mu'tamir membacakan Yasin di dekat Ibnu Ma'bad" (Musnad Ahmad No 17010)
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ الله عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : مَا مِنْ مَيِّتٍ يَمُوتُ فَيُقْرَأُ عِنْدَهُ يس إِلاَّ هَوَّنَ الله عَلَيْهِ.
Artinya:”Dari Abi Darda semoga Allah memberikan keridhaan kepadanya ia berkata: bersabda Rasulullah: Tidaklah orang yang akan meninggal yang dibacakan surat Yasin, melainkan Allah akan berikan kemudahan dari sakaratul maut.”[Riwayat Imam al-Dailamiy dalam Musnad al-Firdaus hadis no: 6099.
وَيُرْوَى عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ أَمَرَ أَنْ يُقْرَأَ عِنْدَ قَبْرِهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ وَقَدْ رُوِىَ إِبَاحَةُ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ عِنْدَ الْقَبْرِ عَنِ الْعَلاَّءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَذَكَرَ النَّسَائِي وَغَيْرُهُ مِنْ حَدِيْثِ مَعْقِلٍ بْنِ يَسَارٍ الْمَدَنِي عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ اِقْرَأُوْا يس عِنْدَ مَوْتَاكُمْ وَهَذَا يَحْتَمِلُ أَنْ تَكُوْنَ الْقِرَاءَةُ عِنْدَ الْمَيِّتِ فِي حَالِ مَوْتِهِ وَيَحْتَمِلُ أَنْ تَكُوْنَ عِنْدَ قَبْرِهِ (التذكرة للقرطبي 1 / 84)
"Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa ia memerintahkan agar dibacakan surat al-Baqarah di kuburannya. Diperbolehkannya membaca al-Quran di kuburan diriwayatkan dari 'Ala' bin Abdurrahman. Al-Nasai dan yang lain menyebutkan hadis dari Ma'qil bin Yasar al-Madani dari Nabi Saw, bahwa beliau bersabda: Bacalah Yasin di dekat orang-orang yang meninggal. Hadis ini bisa jadi dibacakan di dekat orang yang akan meninggal dan yang dimaksud adalah membacanya di kuburnya" (Tadzkirat al-Qurthubi I/84)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu secara marfu',
من دخل المقابر، فقرأ سورة يس خفف عنهم يومئذ، وكان له بعدد من فيها حسنات
"Siapa yang masuk ke pemakaman, lalu ia membaca surat Yasin niscaya diringankan siksa mereka (ahli kubur) pada hri itu, dan baginya kebaikan-kebaikan sebanyak orang yang di dalamnya.


 

Hukum Bersedekah bagi orang yang Meninggal Dunia



Buya, apa hukumnya bersedekah bagi mayat?

Jawab
Hadits dari Abu Hurairah :

عَنْ أبِيْ هُرَيْرَة(ر) أنَّ رَ جُلاً قَالَ لِلنَّبِي.صَ. : أنَّ أبِي مَاتَ وَتَرَكَ مَالاً وَلَمْ يُوْصى فَهَلْ يكفرعَنْهُ أنْ أتَصَدَّقَ عَنْهُ ؟ قَال َنَعَمْ  
 Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulallah  saw.: ‘Ayah saya meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat. Apakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan ?’ Nabi saw. menjawab : Dapat!”  (HR Ahmad, Muslim dan lain-lain)
Hadits dari Aisyah r.a.berkata:
عَنِ عَائَشَة رَضِيَ الله عَنْهَا أنَّ رَجُلاً أتَى النَّبِى.صَ.  وَقَالَ: إنَّ أمِّى افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَم تُو ص
 وَأظُنُّهَا لَو تَكَلَّمت تَصَدَّقَتْ اَفَلهَا اَجْر إنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا ؟ قَالَ : نَعَمْ                            
  
Seorang lelaki datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ibuku telah mati mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara, pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika Aku bersedekah untuknya? Jawab Nabi saw: Ya.’  (HR.Bukhori, Muslim dan Nasa’i)
Hadits dari Sa’ad ibnu Ubadah ra. bahwa ia pernah berkata : “Wahai Rasulallah, sesungguhnya Ummu Sa’ad telah meninggal dunia, kiranya sedekah apa yang lebih utama untuknya?” Sabda beliau saw.: ‘Air ‘. Maka Sa’ad menggali sebuah sumur, kemudian ia berkata: “Sumur ini aku sedekahkan untuk Ummu Sa’ad”. (HR Abu Dawud, Ahmad dan Nasa’i)
Dari Ibnu Abbas (rah). dia berkata :
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: تُوُفِّيَتْ أمُّ سَعْدِ ابْنِ عُبَدََةَ وَهُوَغَائِبُ عَنْهَا       
 فـَقَالَ يَا رَشُول الله إنَّ أمِّى تُوُفِّيَتْ وَاَنَاغَائِبٌ عَنْهَا أيَنفَعُهَا شَيْئٌ إنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنـْهَا؟
 قـَالَ نَعَمْ, قَالَ فَإنِّي أشْهِدُكَ أنْ حَائِطي المِخْرَافُ صَدَقَةٌ عَنْهَا.                           
Ibu Saad bin Ubadah meninggal dunia disaat dia (Saad bin Ubadah) sedang tidak ada ditempat. Maka berkatalah ia : ‘Wahai Rasulallah! Sesungguhnya ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah ada sesuatu yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan ? Nabi menjawab; Ya ! Berkata Sa’ad bin Ubadah : Saya persaksikan kepadamu (wahai Rasulallah) bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah untuknya’.”  (HR Bukhori, Turmudzi dan Nasa’i)                                                   
Hadits-hadits dan wejangan para ulama yang tercantum dalam buku ini  jelas menunjukkan bahwa amalan-amalan sedekah orang yang masih hidup dan diniatkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat akan dapat membawa manfaat dan sampai pahalanya baginya.